Terblokir di Instagram
Kak, Instagramnya kenapa?
Kamu, 20XX
Kalau kalian pernah menanyakan ini ke platform sosial media aku baik di YouTube, Instagram (melalui second acc) dan Twitter, sini aku kasih tiga kemungkinan yang terjadi, dari yang paling tinggi chance-nya sampai yang paling unlikely.
Pertama, usia kamu di bawah 13 tahun dan batasan usia minimum yang aku set di akun aku berlaku untuk kamu. Untuk ini, aku tidak bisa bantu dan aku minta maaf. Kamu bisa kembali lagi ketika usia kamu sudah menginjak 13 tahun, batas usia umumnya seorang anak diperbolehkan oleh policy Instagram untuk memiliki akun sosial media pribadinya.
Kedua, kamu sudah memenuhi persyaratan usia, tapi kamu tidak pernah meregistrasikan tanggal ulang tahun kamu di Instagram, sehingga kamu terkena blokir karena Instagram tidak ingin ambil risiko in case kamu adalah anak berusia 9 tahun dan tidak seharusnya surfing di dunia internet bagian sini. Kalo ini masalahnya, solusinya mudah. Registrasi tanggal ulang tahun kamu, terus coba cek profilku lagi. Harusnya kelihatan.
Terakhir, dan paling sedikit kemungkinannya, aku sengaja memblokir kamu karena aku ingin menjaga lisan dan hatimu. Kalau ini kasusnya, berterima kasihlah dan semoga kita bisa duduk ngopi bareng suatu hari nanti untuk mencari ketenangan dalam hidup kita berdua.
Sampai sini semoga udah ketemu solusinya. Nah, sekarang izinkan aku menjelaskan kenapa aku memutuskan untuk memberi setting batasan usia minimum. Utamanya ada dua.
Pertama, sebagai aktivis pendidikan seksual, aku sering memposting mengenai riset yang sedang aku lakukan. Walau topik ini sepantasnya bisa kita normalisir karena ini sama sekali bukan hal yang tabu, aku tetap memiliki kewajiban untuk mengikuti saran dari UNESCO maupun Khan (2020) untuk bisa menyesuaikan bahasan aku dengan usia audience aku. Karena apa yang kubahas umumnya lebih cocok untuk usia remaja, aku memutuskan untuk melimit penikmat konten Instagram aku sedemikian rupa. Aku disini ingin menghindari potensi sosial media aku menjadi sumber misinformasi, apalagi ketika yang melihat adalah audience yang critical thinking skills nya belum terasah.
Kedua, dan ini udah disebut di atas, aku berusaha menuruti regulasi dari Instagram. Kalo usia kamu di bawah 13 tahun, kamu tidak sepantasnya berada di platform ini, tapi aku tidak bisa melarang kamu. Yang bisa aku lakukan sebagai pengguna sosial media yang cerdas adalah melakukan yang terbaik untuk melindungi kamu. Semoga kamu bisa bersabar dan memaafkan aku. Tentu ada banyak cara untuk mengelabui ini, dan aku tidak bisa mengentikan kamu juga. Tapi aku ajak kamu bertindak cerdas, karena aku tahu kamu pribadi yang cerdas, betul kan? Gak lama lagi kok, kita bisa ngobrol di platform lain sampai hari itu tiba.
Semoga menjawab ya, para penuntut ilmu kebanggaanku.
Here’s to us,
Zhafiraiha